profile-image

𝖘𝖕𝖆𝖗𝖐𝖑𝖎𝖓𝖌🍻

amuk suro mroto joyo mroto, imbang yen podo podo
0
Cerita
0
Joy
 

Fan board

۝ 𝕵𝖆𝖓𝖊𝖊∘ᴰᴶᶜ˙™🖤
jangan ganggu aku mas, jangan perdulikan aku mas, jangan cari" aku mas, aku jijik, aku benci, aku aku aku gak mau mas
2
RyenaKim
👋🏻
2
𓆩〄〬𓆪 Bulan Separuh 🌙
Syair Kerinduan Kurdi Kurdi: Rosa, Rosa, Rosa... ? Dan hanya angin menjawab dengan desau. Rosa, Rosa, Rosa... ! Kembang anggun melukai kerana duri. Sekali-kali tak kan kuamini. Sebabku yang torehkannya. Cintaku yang ragu telah meranakannya. Merah berganti hitam. Pesona berganti sendu. Kaku lalu meranggas. Bahkan beterbangannya debu lebih syahdu dari isak ombak kepada karang.. yang... merelakanmu hilang. ......... Rosa: Aku mendengarmu. ......... Kurdi: Kau telah tiada. ......... Rosa: Kau mendengarkanku. ......... Kurdi: Hanya imajinasiku saja. ......... Rosa: Imajinasi tak kisah saling sanggah. Bantahlah kilah sampai kau jengah. Kuanggap ini lumrah, sebab rasamu bercampur amarah. Harapmu tuturku kian singgah. Jadi percuma terus-menerus berkilah. Kurdi... Ini hadirku yang tak lagi bisa kau cegah. ......... Kurdi: Dimana? Dimana? Rosa... Maafkan aku, Rosa. ......... Rosa: Tak akan membakar, api pada kayu yang basah. Sedangkan diharap nanti menjadi arang. Tak kubutuh maaf, darimu yang tak bersalah. Justru kurindu engkau yang selalu terkenang. .......... Kurdi: Rosa... ......... Rosa: Bersama embus angin yang bersyair, rasailah di hati, ku kan selalu hadir. Menghuni sampai celah-celah arteri. Berkelok sepi, sebab ku tak lagi di sisi. Terima kasih ku padamu, yang mewarnai hari. Aku yang tak diizinkan mengenal matahari. Lalu kau lukiskan awan lembut untuk menaungi. Langit-langit kamarku pun penuh bintang. Berdinding jendela-jendela. Kau jadi mata untukku pandang dunia. Kau jadi kaki untuk ku lari-lari di padang savana. Melintas lalu mendayung arungi samudera Mayapada. Mereka yang katanya menjagaku agar tetap aman sejatinya hanyalah memenjara. Untuk apa lanjutkan hidup tapi hanya jadi seonggok batu? Semua teknologi bekerja mengetuk-ngetuk kerapuhanku. Memahat luka demi luka berbalut keangkuhan. Tuan Putri mereka bilang. Sementara di dalam aku hanya pesakitan! Kau hadir melepas-liarkanku bak cendawan musim semi. Tak kau pandang rapuhku dan kita terus bermain, tertawa, saling menggelitik, ya sedikit bersin... dan terus tertawa. Sampai kulupa rasanya temaram dan kecewa. Tak kau dengar kata orang. Tak kau pedulikan segala dendam. Kata mereka yang terluka oleh sebabku. ......... Kurdi: Sebab kucinta. Ku tak peduli terluka. Rosa, aku mencintaimu. ......... Rosa: Seandainya bisa kucintai engkau lebih lama. ......... Kurdi: Ya, seandainya selamanya. Dan seandainya orang tak mengeluh akan duri-duri di tangkai kembang. Dan seandainya orang bersyukur dengan kembang yang merekah indah di antara duri-duri tajam. ... Emh... Rosa? Kemana? Kini kau diam saja? Seandainya... aku bisa selalu mendengar kau bicara. Rosa. Hiduplah selalu dalam hatiku. Malinau, 12 April 2023 ~Bulan Separuh 🌙
1
_linlin03
exp
0
𔕲D A N C O K♒
Menjadi Penyair Lagi Karya : Acep zamzam noor Melva, di Karang Setra, kutemukan helai-helai rambutmu Di lantai keramik yang licin. Aku selalu terkenang kepadamu Setiap menyaksikan iklan sabun, sampo, atau pasta gigi Atau setiap menyaksikan penyanyi dangdut di televisi Kini aku sendirian di hotel ini dan merasa Menjadi penyair lagi. Bau parfummu yang memabukkan Tiba-tiba menyelinap lewat pintu kamar mandi Dan menyerbuku bagaikan baris-baris puisi Kau tahu, Melva, aku selalu gemetar oleh kata-kata Sedang bau aneh dari tengkuk, leher dan ketiakmu itu Telah menjelmakan kata-kata juga Kini aku sendirian di hotel ini dan merasa Menjadi penyair lagi. Helai-helai rambutmu yang kecokelatan Kuletakkan dengan hati-hati di atas meja Bersama kertas, rokok dan segelas kopi. Lalu kutulis puisi Ketika kurasakan bibirmu masih tersimpan di mulutku Ketika suaramu masih memenuhi telinga dan pikiranku Kutulis puisi sambil mengingat-ingat warna sepatu Celana dalam, kutang serta ikat pinggangmu Yang dulu kautinggalkan di bawah ranjang Sebagai ucapan selamat tinggal Tidak, Melva, penyair tidak sedih karena ditinggalkan Juga tidak sakit karena akhirnya selalu dikalahkan Penyair tidak menangis karena dikhianati Juga tidak pingsan karena mulutnya dibungkam Penyair akan mati apabila kehilangan tenaga kata-kata Atau kata-kata saktinya berubah menjadi prosa: Misalkan peperangan yang tak henti-hentinya Pembajakan, pesawat jatuh, banjir atau gempa bumi Misalkan korupsi yang tak habis-habisnya di negeri ini Kerusuhan, penjarahan, perkosaan atau semacamnya O, aku sendirian di sini dan merasa menjadi penyair lagi 1996
1
VI3NY_WD`°ᴮᴸᴹ🐇
exp
1